WikiKomponen.com – Mengenal Sistem Home Teater Digital Surround Sound Prosesor. Audio home teater terus mengalami perkembangan pesat. Nama besar pada generasi tahun 2000 an seperti THX, DTS, DSP, Dolby Stereo, Dolby Pro Logic dan Dolby Digital AC-3 merupakan istilah yang sangat dikenal pada masa-masa tersebut.
THX pertama kali diperkenalkan oleh George Lucas Company untuk keperluan teater yang banyak diadopsi oleh home teater dan receiver keluaran Yamaha Dan Kenwood. Sedangkan pesaingnya saat itu merupakan DTS yang banyak diadopsi oleh home teater keluaran Sony.
Daftar Isi
Mengenal Sistem Home Teater Digital Surround Sound Prosesor
Apa saja yang bisa dilakukan oleh sistem pengolah suara digital tersebut ? Pada sistem digital, suara dapat direkayasa, sehingga menyerupai atau meniru karakter suara pada suatu ruangan tertentu untuk keperluan tertentu. Pada sistem digital seperti tersebut di atas, sebuah receiver mampu mengolah suara untuk meniru ruangan konsert, ruangan bioskop atau Cinema, Mode Games atau mode permaian. Selain itu tentu saja terdapat mode natural atau by pass.
Pada sistem 5.1 ataupun 7.1, terdapat beberapa speaker yang berfungsi untuk saling mengcover sound field dalam suatu ruangan, sehingga memberikan efek pergerakan surround yang sempurna.
Flexibilitas Sistem Surround Sound Prosesor
Pada sistem digital tersebut, sebuah receiver memiliki kemampuan untuk mengolah suara yang masuk dalam bentuk digital dengan pengaturan sebagai berikut:
- Pemisahan kanal antara Speaker Utama, Vocal atau disebut Center, Bass rendah atau sub woofer, serta speaker surround beserta rear speaker atau speaker.
- Multiple output atau multiple amplifier yang memungkinkan setiap kanal digerakkan oleh satu amplifier yang berbeda.
- Pengaturan Level Output setiap kanal output, yakni center, main, subwoofer, surround speaker, dan rear speaker.
- Sound Field Prosesor. Tombol ini berfungsi untuk merekayasa gema ataupun efek suara yang dihasilkan. Biasanya terdapat beberapa mode pilihan seperti Cinema, Hall, Field, Church dan sebagainya. Biasanya yang mempengaruhi pilihan tersebut adalah dari segi gema yang dihasilkan dan dipantulka oleh ruangan.
- Delay Time. Antara speaker belakang, dan depan dapat diatur untuk waktu tunda atau delay time. Hal ini terutama berguna untuk menirukan efek gerakan atau perpindahan suara dari kiri ke kanan ataupun suara untuk menegaskan gerakan suatu benda pada mode Cinema.
- Cut off Frekuensi Subwoofer.
Bagi yang mengenal sistem home teater Digital Surround Sound Prosesor pada masa tersebut tentu juga mengenal beberapa produk home theater local. Di Indonesia sendiri pada masa tersebut juga terdapat beberapa perusahaan yang mencoba untuk mengembangkan sistem home teater buatan anak bangsa. Salah satu yang cukup berkontribusi adalah pendiri perusahaan yang mengedepankan sistem surround yang diprakarsai oleh Bpk. Ir. Chandra Gozali dengan berbagai inovasi audio sistem yang turut meramaikan pasar home theater.