WikiKomponen.com – Hubungan antara arus, voltase, hambatan dan daya listrik sangat erat kaitannya dalam perhitungan dan perencanaan instalasi listrik. Rumus persamaan listrik menunjukan pengaruh voltase terhadap arus maupun terhadap hambatan dalam sebuah rangkaian.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan melihat korelasi dan hubungan timbal balik, pengertian, serta pengaruh ketiga komponen tersebut dalam rangkaian listik dan elektronik.
Daftar Isi
Hubungan Antara Arus, Voltase, Hambatan Dan Daya Listrik
Ketiga parameter listrik tersebut memiliki hubungan yang sangat erat. Perubahan pada salah satu nilai dari parameter tersebut dapat merubah nilai komponen yang lain. Namun, sebelum masuk ke korelasi antara ketiga nilai tersebut, terlebih dahulu kita harus memahami tentang apa yang dimaksud dengan arus, voltase dan hambatan listrik.
Pengertian Voltase Listrik , Arus Dan Hambatan Listrik
Pengertian Voltase
Voltase ( V ) merupakan energi potensial dari aliran listrik yang tersimpann dalam bentuk muatan listrik. Voltase dapat diasumsikan sebagai sebuah kekuatan yang menggerakan elektron agar berpindah dalam sebuah konduktor. Semakin besar voltase, semakin banyak elektron yang dapat dipindahkan melalui konduktor tersebut.
Sedangkan beda potensial merupakan perbedaan voltase pada 2 dititik dalam sebuah rangkaian. Semakin besar perbedaan voltase antara 2 titik, maka akan semakin besar daya dorong untuk menggerakan elektron.
Untuk menggerakan arus listrik sebesar 1 Amper melalui sebuah konektor yang memiliki tahanan dalam sebesar 1 ohm diperlukan voltase sebesar 1 volt.
Baik dalam arus DC maupun AC, aliran listrik hanya dapat terjadi bila terdapat perbedaan voltase antara 2 titik. Perbedaan DC dan AC dapat dilihat pada simbol yang dicantumkan dalam peralatan. Jika DC ditandai dengan positif dan negatif, maka arus AC ditandai dengan sebuah lambang gelombang sinus.
Satuan untuk voltase adalah Volt ( V )
Arus Listrik ( Amper )
Dalam sebuah notasi, arus listrik ditandai dengan I ( Amper ). Arus merupakan aliran muatan listrik . Arus listrik dpat terjadi hanya jika terdapat perbedaan voltase yang menyebabkan aliran elektron dalam sebuah konduktor.
Kenyataannya, elektron bergerak dari kutup negatif menuju positif. Namun dalam kehidupan sehari-hari, pergerakan arus selalu dipahami dan diilustrasikan sebagai gerakan muatan listrik dari positif ke negatif.
Dalam sirkuit tertutup, besarnya arus yang mengalir dalam sebuah konduktor akan dinyatakan dalam amper misalnya 5A, 10A atau 20A. Amper sendiri dapat didefinisikan sebagai jumlah elektron yang mengalir melaui sebuah titik dalam konduktor dalam satu detik.
Arus dapat bergerak dalam satu arah atau 2 arah. Jika bergerak dalam satu arah, maka arus tersebut disebut sebagai arus searah atau dikenal sebagai arus DC. Sedangkan arus lainya disebut dengan arus bolak balik.
Satuan untuk arus listrik adalah Amper.
Tahanan Atau Hambatan
Hambatan merupakan sebuah nilai yang menghalangi arus mengalir dalam sebuah rangkaian. Hambatan dapat berupa hambatan dalam bahan yang dipergunakan atau bahkan sebuah komponen resistor yang sengaja ditambahkan.
Dalam notasi listrik, hambatan dituliskan sebagai R atau Ω ( Omega ) yang merupakan lambang dalam bahasa Yunani. Nilai resistor selalu positif, sehingga tidak memungkinkan untuk menemukan hambatan negatif.
Nilai hambatan ini yang menjadi cikal bakal dibuatnya bahan penghantar hingga material insulation sebagai bahan isolasi komponen komponen listrik.
Nilai resistor sebuah material dapat saja linear atau non linear. Logam tertentu dapat saja berubah nilai hambatannya sesuai dengan arus yang mengalir melaluinya, suhu, maupun terhadap voltase. Material demikian disebut memiliki nilai hambatan atau resistor yang nol linear.
Sedangkan hambatan disebut linear jika sebuah komponen atau material nilai hambatan yang terukur tetap walaupun diaplikasikan pada kondisi voltase, arus atau suhu yang berbeda nilainya akan tetap.
Satuan untuk hambatan listrik adalah Ohm ( Ω ). Sedangkan simbolnya adalah R
Rumus Hubungan Arus, Voltase Dan Hambatan
Rumus korelasi antara ketiga komponen tersebut dapat dituliskan sebagai V= I x R.
I = V/R, R=V/I.
Dari rumus tersebut kita dapat melihat bahwa hubungan antara arus adalah berbanding lurus dengan voltase. Sedangkan terhadap hambatan adalah berbanding terbalik.
Ini berarti bahwa semakin besar voltase, semakin besar pula arus yang akan mengalir dalam rangkaian. Tetapi dengan semakin besarnya hambatan, maka arus yang mengalir akan tertekan proporsional terhadap nilai hambatan.
Daya Listrik
P = V x I
karena V = I x R, maka P = ( I x R ) x I
P = I2 x R
Demikianlah sekilas penjelasan sederhana tentang hubungan antara arus, voltase, hambatan dan daya listrik. Semoga mudah untuk dipahami. ( Penulis : Cahyono H. )
Hubungan Arus dan Tegangan sejati nya adalah berbanding terbalik. Hal ini dapat dilihat dari persamaan P=V.I dimana Daya (P), sesuai hukum kekekalan energi, adalah konstan jadi tegangan (V) berbanding terbalik dengan arus (I). itulah kenapa PLN menaikkan tegangan pada fase transmisi berguna untuk memperkecil arus (I) untuk memperkecil disipasi daya sesuai persamaan P=I.I.R
Selamat siang..
Saya ingin memperoleh penjelasan terkait “menyepuh emas”
Bagaimana dan apa pengaruhnya proses tsb, dengan:
1. Jarak Konduktor
2. Besar Arus Listrik dg Voltase kecil atau
3. Voltase Tinggi dengan Arus Kecil
4. Dihubungkan secara Serie atau Paralel
Terimakasih banyak atas penjelasannya
Salam
Rustamadji IK
Barangkali ada yang expert dalam hal sepuh emas dan bisa menjawab. Silakan.