WikiKomponen.com – Cara Mengukur Tegangan Listrik AC DC Dengan Multitester. Menggunakan avometer untuk mengukur voltase harus mengetahui jenis arusnya terlebih dahulu agar tidak merusak tester. Tegangan listrik sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu tegangan listrik AC dan Jenis DC .
Daftar Isi
Cara Mengukur Tegangan Listrik AC DC Dengan Multitester
Untuk mengukur tegangan listrik suatu rangkaian, perlu terlebih dahulu mengetahui jenis arusnya yaitu:
- AC Atau Alternatif Current
- DC Atau Direct Current
Mengukur Tegangan Listrik AC Menggunakan Multimeter
Untuk dapat mengukur voltase AC, multi tester harus digeser ke posisi AC yang biasanya ditandai dengan warna merah pada bagian putaran multitester analog. Sebagai contoh, pada multitester analog di atas, terdapat beberapa pilihan voltase mulai dari 10VAC, 50VAC, 250VAC, 1000VAC.
Kesalahan penempatan posisi pengukuran akan mengakibatkan tester rusak. Selain itu, ketepatan penempatan posisi pengukuran pada pengukuran lain juga menyebabkan hasil pengukuran tidak tepat.
Untuk pengukuran di atas 1000 VAC harus menggunakan tester yang lebih baik. Mengukur voltase di atas 1000 volt dengan tester di atas selain merusak peralatan juga akan berbahaya.
Mengukur Tegangan Listrik AC Menggunakan Multimeter
Untuk mengukur voltase DC, posisi kabel probe merah diletakkan pada titik positip sumber listrik. Sedangkan kabel probe warna hitam pada posisi negatif sumber listrik. Mengukur tegangan DC perlu perhatian khusus karena memiliki polaritas.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah penempatan posisi saklar pengukuran pada posisi DC. Seperti halnya pada pengukuran AC, posisi pengukuran DC juga memiliki beberapa pilihan voltase maksimum yang bisa diukur.
Pada contoh tester di atas, posisi knop DC terletak sebelah kiri yang ditandai dengan tulisan warna putih di atas pengukuran amper searah jarum jam. Dalam hal ini, tester di atas memiliki pilihan untuk pengukuran voltase 0.1 VDC, 0.25 VDC, 2.5VDC, 10VDC, 50VDC, 250VDC, dan 1000VDC.
Cara mengukur tegangan listrik AC DC dengan multitester yang terpenting adalah memperhatikan batasan pengukuran, kemampuan tester, penempatan posisi pengukuran ,serta polaritas. Kesalahan dalam hal ini biasanya akan menyebabkan kerusakan pada tester.